Tuesday, November 23, 2010

Kebutuhan Gizi Ibu Hamil dan Menyusui

Oleh : dr. Zen Djaja, M.D.
Kehamilan adalah satu masa yang penting bagi seorang Wanita Produktif, dimana kehidupan yang dijalaninya menjadi semakin kompleks, dengan kehadiran ‘Jabang Bayi’ di dalam rahimnya. Lamanya  kehamilan berkisar antara 40-41 hamil1minggu, dan kebutuhan akan Energi, Gizi serta Kualitas hidupnya sangat menentukan “Kesehatan bayi” yang akan dilahirkannya, serta masa depan kehidupan selanjutnya (pertumbuhan & perkembangan). Sedangkan bagi ibu yang mengalami proses Kehamilan, Melahirkan, Menyusui, mempunyai kebutuhan akan Energi, Gizi serta Kualitas hidup yang tidak kalah pentingnya.
Ada satu prinsip dalam ilmu Kesehatan dulu dan sekarang, dimana pada waktu zaman dulu, Kesehatan Ibu dan Anak hanya berkisar pada keselamatan dari kehidupan keduanya. Tetapi prinsip yang dianut zaman modern, bukan lagi mempermasalahkan Keselamatan hidup saja, tetapi bagaimana keduanya memiliki masa depan yang cerah, dengan memiliki kehidupan yang bermutu. Agar semuanya ini terwujud, maka langkah awal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana pemenuhan gizi bagi Ibu dan Anak dapat terpenuhi dengan baik, sejak ibu dalam persiapan kehamilan, masa kehamilan sampai persalinan, dan waktu menyusui. Dan tentunya akan berpengaruh pada Pembentukan, Pertumbuhan, Perkembangan Jabang bayi, serta Tumbuh dan Kembang bayi.
Pendapat bahwa wanita hamil “makan untuk dua orang ” sebagian besar sudah ditinggalkan, karena dalam hal kuantitas (jumlahnya) tidak terbukti demikian. Namun, kualitas (mutu) dari makanan yang dimakan selama kehamilan pantas mendapat perhatian khusus untuk meningkatkan kesehatan yang optimal, baik bagi ibu maupun anak. Prinsipnya adalah, pada waktu Hamil, zat makanan (Gizi), langsung diberikan oleh ibu kepada Jabang bayi, melalui perantara darah (yang diolah di dalam ari-ari), dan pada waktu menyusui anak mendapat makanan (Gizi) dari Air Susu Ibu (ASI).
Seperti yang kita simak pada gambar disebelah, kebutuhan zat Gizi secara umum yang diperlukan ibu Hamil dan menyusui. Namun pada kenyataannya pemenuhan gizi tersebut masih jauh dari kenyataan. Kekurangan Gizi pada ibu Hamil dan Menyusui masih banyak terjadi. Masyarakat luas mengukur pemenuhan Gizi dengan tolok ukur kenyang dan menjadi gemuk. Padahal kekenyangan dan kegemukan bukan dasar yang dapat dijadikan alasan seseorang telah memenuhi kecukupan GiziTabel MenyusuiMakanan yang kita makan sehari hari sering rendah zat besi, seng, asam folat vitamin B dan vitamin D.AnencephaliBahkan mungkin tidak mengandung itu semua. Kebutuhan zat gizi ibu yang meningkat dengan pesat, bukan saja untuk keperluan pertumbuhan janin tetapi juga karena metabolisme yang meningkat yang disebabkan terjadinya perubahan keseimbangan hormonal. Perubahan yang dijelaskan tersebut menyebabkan pada awal kehamilan sering nafsu makan ibu menurun, timbul rasa mual dan pusing. Di lain pihak, Ibu hamil juga harus memiliki cadangan dari sejumlah jenis zat gizi dalam jumlah yang cukup di dalam tubuh, untuk kebutuhan pada waktu melahirkan. Gizi buruk karena kesalahan dalam pengaturan pola makan membawa dampak yang tidak menguntungkan, bukan hanya bagi ibu, tetapi juga bagi bayi yang akan dilahirkan. Defisiensi (kekurangan) zat gizi selama kehamilan dapat memberi dampak merugikan bagi ibu maupun anaknya. Sejumlah kasus cacat lahiriah seperti ‘Anencephali’ (lahir tanpa tempurung kepala), ‘Spina Bifida’ (lahir dengan tulang belakang terbuka), adalah akibat dari kekurangan gizi asam Folat pada waktu ibu hamil. Juga bilamana seorang ibu selama masa kehamilannya dan masa menyusui, memperoleh pemenuhan Gizi yang baik dan cukup, maka kemungkinan untuk menghasilkan air susu dalam jumlah maksimal akan lebih besar, selain itu unsur-unsur gizi yang terdapat dalam air susu itu juga mencukupi. Apabila unsur zat gizi yang dibutuhkan oleh ibu hamil Spina Bifidatidak dapat dipenuhi dalam makanannya, maka unsur zat gizi itu akan diambil dari tubuhnya sendiri. Dalam keadaan seperti ini, kemungkinan ibu itu akan mudah menderita berbagai penyakit defisiensi (kekurangan Gizi) akut seperti : Anemia, Kropos tulang, Varises, dll. Sementara defisiensi zat Gizi bagi sibayi akan memberikan resiko besar terhadap kemungkinan terjadinya : keterbelakangan mental, ediot, prematur, berat bayi lahir rendah, dll. semua ini akan memberikan dampak yang buruk bagi masa depannya.
Kebutuhan Gizi
Peranan produk Makanan Kesehatan & Supplement dari DIAMOND INTEREST INTERNATIONAL bagi pemenuhan Gizi ibu Hamil dan Menyusui
Seperti yang secara singkat digambarkan di atas, betapa tinggi resiko penyakit yang diderita, terutama menyangkut kecacatan dan kegagalan tumbuh – kembang anak. Menurunnya kesehatan ibu dengan ditandainya berbagai kelainan yang muncul, akibat kekurangan zat gizi, ini akan sangat merusak masa depan keluarga. Dilain pihak, makanan sehari harinya tidak memberikan jaminan kecukupan gizi, walaupun makanan tadi cukup membuat kenyang. Kecukupan akan Gizi harus diperoleh melalui penambahan (Supplementasi) dari luar dalam bentuk Makanan Kesehatan. Lalu apa saja yang tepat untuk ibu Hamil dan Menyusui? Ada sejumlah produk seperti : Goat’s Milk, Spirulina, Jelly Gamat. 3 Produk andalan DII yang dapat menjamin kecukupan Gizi pada ibu Hamil dan Menyusui, juga memberikan jaminan akan kecukupan Gizi pada Jabang bayi – Bayi yang dilahirkan dan kelanjutan Tumbuh – Kembang anak. Selain itu juga menurunkan resiko Kecacatan lahir akibat Defisiensi Gizi.
Cara mengkonsumsi Produk makanan kesehatan, yaitu Supplemen dari DIAMOND INTEREST INTERNATIONAL secara efisien-efektif guna pemenuhan Gizi yang sempurna bagi Ibu Hamil & Menyusui
Kehamilan perlu dipersiapkan sebaik baiknya. Persiapan Jasmani maupun Rohani penting untuk pertumbuhan–perkembangan Janin yang dikandungnya, dan juga Kebugaran Ibu yang sedang mengandungnya. SpirulinaDi dalam persiapan ini perlu penambahan Gizi lengkap & seimbang, dan itu diperolehnya dari ‘SPIRULINA’. Mengkonsumsi Spirulina Tablet, antara 2 – 3 gram (8 – 12 tablet) sehari, terbagi dalam beberapa kali minum (3 atau 4 kali 2 – 3 tablet) sehari. Diawali dari sebelum hamil dan diteruskan sampai masa menyusui. Hal ini penting untuk memberikan energi lebih dan pemenuhan Gizi yang paripurna, guna pelaksanaan Metabolisme yang sempurna. Bilamana hal ini terlaksana, maka proses pematangan telur – pembuahan dan penanaman benih di dalam rahim (inplantasi) diperkirakan akan berjalan sempurna. Rahim yang sudah siap akan dapat menerima telur yang dibuahi (bakal Janin) dengan baik. Resiko terjadinya keguguran pada hamil muda (akibat rahim yang lemah, pembuahan yang kurang sempurna)dapat dihindari. Goats MilkPada pertengahan kehamilan yaitu antara kehamilan bulan ke 3 – 4, dan seterusnya, terjadi pembentukan dari organ organ tubuh, penyempurnaan pembentukan sistem syaraf-otak, Jantung dan pembuluh darah, serta sistem lainnya membutuhkan tambahan Gizi. Saat tepat untuk menambahkan “GOAT’S MILK”. Kebutuhan Goat’s Milk tablet (Tablet Sari Susu Kambing), adalah 2 gram perhari atau 8 tablet Goat’s Milk. Pemberian dapat dilaksanakan 2 kali sehari, 4 tablet dihisap di bawah lidah. Gizi yang ada di dalam Goat’s Milk akan memberikan kecukupan Gizi pada ibu Hamil guna pembentukan organ tubuh Jabang bayi, sehingga akan tumbuh bayi yang sehat, selain itu juga menurunkan resiko kecacatan lahiriah pada bayi. Pada hamil tua, antara kehamilan di atas bulan ke 7, merupakan persiapan menuju persalinan. Selain itu juga janin semangkin matang, pertumbuhan dan perkembangan seluruh sistem organ mulai sempurna dan siap untuk dapat hidup diluar rahim. Kesiapan ini perlu karena bayi yang akan dilahirkan sekejap akan mengalami tekanan/stress akibat terjadinya perubahan lingkungan hidup (yang sebelumnya di dalam rahim, kemudian harus hidup mandiri di luar rahim). Banyak kejadian yang akan terjadi tiba tiba saat persalinan terjadi, baik yang akan di alami Ibu maupun Janin. Pengaktifan sistem organ yang mendadak sontak ketika bayi dilahirkan membutuhkan kesempurnaan dan kesiapan organ organ tubuh, terutama otak, jantung, paru paru, ginjal dan hati. GmatAgar semua berjalan dengan lancar dan sempurna maka perlu ditambahkan “JELLY GAMAT”. Kandungan Jelly Gamat, yang kaya akan faktor pertumbuhan akan memberikan kesiapan seluruh sistem organ tubuh bayi untuk dapat hidup mandiri diluar rahim ibunya. Dan untuk Ibu, persiapan menghadapi persalinan juga merupakan hal yang penting. Karena peroses persalinan akan memberikan perlukaan yang besar pada rahim. Kasus perdarahan yang membawa maut kerap terjadi karena perlukaan tersebut. Peran Jelly Gamat DII, membawa ibu ke dalam titik aman, setidaknya resiko perdarahan yang meresahkan itu dapat diminimalkan. Selanjutnya ibu akan masuk ke dalam masa Nifas dengan aman. Banyaknya Jelly Gamat yang dibutuhkan adalah 2 sendok makan sehari, diberikan dalam 2 kali minum, masing masing 1 sendok makan. Selama masa menyusui, ibu sudah dibekali oleh 3 produk andalan DII yaitu Spirulina, Goat’s Milk, Jelly Gamat. Ini juga akan memberikan dampak positif terhadap Kualitas dan kwantitas Air Susu Ibu (ASI), dan tentunya bayi akan terpenuhi gizinya melalui konsumsi ASI tersebut. Mengkonsumsi Spirulina & Goat’s Milk dapat diteruskan sampai Ibu selesai masa menyusuinya. Lalu ketika masa menyusui sudah selesai, apakah produk-produk ini masih dapat dilanjutkan ? Tentunya dapat, tetapi dengan jumlah separuhnya. Spirulina cukup 4 tablet sehari, demikian juga Goat’s Milk. Sedangkan Jelly Gamat sudah dapat dihentikan atau dikurangi pemberiannya setelah melalui masa Nifas (40 hari pasca persalinan).Hamil Sehat, Bayi Sehat
Pola pikir masyarakat 
Sepenting dan seperlu apakah pemberian Makanan Kesehatan – Supplemen di atas dibutuhkan ? Sementara banyak ibu ibu Hamil, dan Menyusui tidak mengalami masalah, tanpa menggunakan atau mengkonsumsi Produk Makanan Kesehatan – Supplemen seperti yang dijelaskan di atas. Memang benar, pada kenyataannya demikian, namun perlu digaris bawahi disini, bahwa dari awal penjelasan di atas sudah ditekankan bahwa tujuan kehamilan, persalinan bukan saja semata mata keamanan – keselamatan Ibu dan Anak. Tetapi di zaman modern yang maju ini masih ada lagi satu tuntutan yaitu “Menciptakan Manusia Manusia Bermutu” Jadi bukan sekedar hidup dan sehat ala kadarnya saja. Apakah kita ingin memperoleh Keturunan yang Bermutu, atau Keturunan yang asal hidup saja ? Pilihan ada pada anda.

0 comments: